Wahai gundah, wahai gelisah
kenapa engkau masih tetap bersemayam
di dalam relung hatiku
masih belum cukupkah engkau membuatku berduka
atau begitu indahkah relungku di hadapmu hingga engkau
begitu enggan untuk jauh darinya.
Wahai gundahku, wahai gelisahku
Apakah kehadiran malam tak dapat mengajakmu
untuk menjauh dariku.
Tahukah engkau wahai gelisahku
aku ingin jauh darimu, jauh sejauhnya
hingga engkau tak dapat lagi memandangku
sampai engkau tak dapat lagi menghampiriku
cukuplah orang-orang yang kukasihi untuk mengisi relungku.
Wahai gelisahku, apakah engkau tak dapat mendengar
canda tawa orang-orang di sekitarku,
apakah engkau tak merasa malu karenanya.
Wahai gelisahku, karena engkaulah aku tak dapat berkarya
karenamu aku tak dapat menghampiri kebahagiaan.
Wahai gelisahku,
tak cukupkah malam-malam yang begitu indah
telah engkau rampas dariku, tak cukupkah cerahnya pagi
telah engkau redupkan bagiku.
Wahai gelisahku, please...please...
kumohon dengan sangat kepadamu
menjauhlah dari relungku...menjauhlah...
jangan dekati aku.
Oleh : teknisi yang sedang gelisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar