Saat satelit NASA terkena kobaran api di atmosfer Bumi setelah misi tujuh tahun, sekelompok mahasiswa mengendalikan peristiwa itu.
Namun, jangan kaget. Para siswa ini tidak benar-benar membajak satelit NASA untuk merusak melainkan bagian dari pekerjaan baru mereka. Siswa tersebut membantu pilot NASA di bumi menuntun satelit tersebut kembali ke bumi.
Siswa ini merupakan bagian dari kelompok Laboratory for Atmospheric and Space Physics (LASP) di University of Colorado-Boulder. Tim ini terdiri dari 20 siswa yang didampingi beberapa teknisi profesional yang membantu mengontrol lima satelit NASA.
"Meskipun kami sedih melihat misi ilmiah yang sukses ini berakhir tapi kami bangga ada siswa yang mampu berkontribusi dalam proses orbit pesawat luar angkasa secara aman," kata direktur sistem data dan operasi misi LASP Bill Possel.
LASP merupakan salah satu dari sedikit lembaga di dunia yang yang memberikan pelatihan dan sertifikasi untuk mengoperasikan pesawat ruang angkasa NASA. "Ini merupakan satu-satunya universitas yang dapat mengendalikan lima satelit unik," kata Possel. Salah satunya pesawat luar angkasa Kepler yang bernilai US$600 juta (Rp 5,4 triliun).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar