Fenomena dukun tiban cilik kembali muncul. Setelah Ponari di Jombang menggunakan batu petir untuk media penyembuhannya, kali ini dukun cilik asal Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Keahlian mengobati yang diperoleh Dadang Kurniawan, bocah berusia 11 tahun ini didapatnya secara tidak sengaja.
Menurut Laksmi (29), ibu dukun tiban itu, ilmu yang didapat anak berawal saat Dadang pergi nyekar ke makam leluhur di Desa Pagak lebaran lalu. Seusai pulang itulah tiba-tiba anaknya mendapat keahlian mengobati orang sakit.
Dadang yang masih duduk di bangku kelas IV SDN Bandungrejo, pertama kali berhasil menyembuhkan penyakit gigi yang diderita seorang warga yang rumahnya sekitar 7 kilometer dari tempat tinggalnya. Setelah orang yang menderita sakit gigi sembuh, akhirnya keluarga pasangan Agus Puji dan Laksmi di RT 20 RW 03 ramai dikunjungi masyarakat yang ingin meminta pertolongan pengobatan.
“Ada saja yang datang minta disembuhkan, dan alhamdulillah semua sembuh,” ujar Laksmi, saat ditemui di rumahnya.
Laksmi mengaku, beberapa pasien yang datang berobat diantaranya menderita sakit gatal-gatal, gigi, kanker payudara, dan lumpuh. Dan setelah diobati oleh anaknya, mereka berhasil disembuhkan.
Laksmi sendiri merasa bersyukur, karena anak lelakinya dapat membantu orang lain. Mudah-mudahan ini akan berlanjut hingga masyarakat yang membutuhkan bantuan anaknya dapat tertangani.
Mengobati Dengan Bunga Kenanga
Untuk mengobati pasiennya yang datang ke rumah, Dadang Kurniawan (11), memilih bunga kenanga sebagai media penyembuhan. Bunga itu dicelupkan ke air, lalu dioleskan ke bagian tubah pasien yang sakit.
Bunga kenanga sendiri didapat Dadang dari sekitar tempat tinggalnya. Setiap kali ada warga menginginkan bantuan pengobatan Dadang meminta bantuan ibunya memetik beberapa biji bunga kenanga.
“Waras-waras, ilang penyakite (Sembuh-sembuh, hilang penyakitnya,” kata Dadang saat mengobati seorang warga yang datang karena mengeluh sakit gigi itu.
Lasimun (45), warga yang meminta bantuan kesembuhan sakit gigi itu mengaku setelah ditangani Dadang, kini sakit giginya telah hilang. “Langsung sembuh mas,” ujarnya.
Kepada detiksurabaya.com Dadang mengaku bahwa dirinya mempunyai keahlihan ini setelah bertemu dengan orangtua sepulang nyekar di makam leluhurnya.
Sosok laki-laki tua itu kemudian mengajak dia mengunjungi tempat kelahirannya di kawasan pemukiman nelayan Pantai Prigi Tulungagung.
“Orangtua itu ngajak naik sajadah ke Pantai Prigi,” ujar Dadang sambil menundukkan kepalanya.
Sayangnya, Dadang enggan menceritakan apa saja yang dilakukan dirinya bersama laki-laki tua itu. “Diluk kok mas, langsung moleh maneh (Sebentar kok mas, langsung pulang lagi),” tambah Dadang.
Kini, setelah mendapat ilmu yang didapatnya secara tidak sengaja, rumah Dadang muali ramai dikunjungi pasien. Pasien yang datang diakui orangtua Dadang sebagian datang dari luar Kota Malang.
Sementara itu, untuk menjaga keamanan dan ketertiban proses pengobatan, petugas kepolisian disiagakan di lokasi.
“Kami turunkan personel untuk menjaga keamanan di rumah Dadang. Agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan,” kata Kapolsek Bantur, AKP Azwandi.
Menurut mantan Kasatreskoba Polresta Malang ini setiap hari belasan bahkan puluhan warga berdatangan untuk meminta bantuan pengobatan alternatif.
Mereka kebanyakan berasal dari warga desa di kecamatan yang ada di wilayah Malang Selatan. “Banyak warga datang meminta kesembuhan, kemarin saja sampai 70 orang,” ungkapnya.
Sumber : detiksurabaya
Keahlian mengobati yang diperoleh Dadang Kurniawan, bocah berusia 11 tahun ini didapatnya secara tidak sengaja.
Menurut Laksmi (29), ibu dukun tiban itu, ilmu yang didapat anak berawal saat Dadang pergi nyekar ke makam leluhur di Desa Pagak lebaran lalu. Seusai pulang itulah tiba-tiba anaknya mendapat keahlian mengobati orang sakit.
Dadang yang masih duduk di bangku kelas IV SDN Bandungrejo, pertama kali berhasil menyembuhkan penyakit gigi yang diderita seorang warga yang rumahnya sekitar 7 kilometer dari tempat tinggalnya. Setelah orang yang menderita sakit gigi sembuh, akhirnya keluarga pasangan Agus Puji dan Laksmi di RT 20 RW 03 ramai dikunjungi masyarakat yang ingin meminta pertolongan pengobatan.
“Ada saja yang datang minta disembuhkan, dan alhamdulillah semua sembuh,” ujar Laksmi, saat ditemui di rumahnya.
Laksmi mengaku, beberapa pasien yang datang berobat diantaranya menderita sakit gatal-gatal, gigi, kanker payudara, dan lumpuh. Dan setelah diobati oleh anaknya, mereka berhasil disembuhkan.
Laksmi sendiri merasa bersyukur, karena anak lelakinya dapat membantu orang lain. Mudah-mudahan ini akan berlanjut hingga masyarakat yang membutuhkan bantuan anaknya dapat tertangani.
Mengobati Dengan Bunga Kenanga
Untuk mengobati pasiennya yang datang ke rumah, Dadang Kurniawan (11), memilih bunga kenanga sebagai media penyembuhan. Bunga itu dicelupkan ke air, lalu dioleskan ke bagian tubah pasien yang sakit.
Bunga kenanga sendiri didapat Dadang dari sekitar tempat tinggalnya. Setiap kali ada warga menginginkan bantuan pengobatan Dadang meminta bantuan ibunya memetik beberapa biji bunga kenanga.
“Waras-waras, ilang penyakite (Sembuh-sembuh, hilang penyakitnya,” kata Dadang saat mengobati seorang warga yang datang karena mengeluh sakit gigi itu.
Lasimun (45), warga yang meminta bantuan kesembuhan sakit gigi itu mengaku setelah ditangani Dadang, kini sakit giginya telah hilang. “Langsung sembuh mas,” ujarnya.
Kepada detiksurabaya.com Dadang mengaku bahwa dirinya mempunyai keahlihan ini setelah bertemu dengan orangtua sepulang nyekar di makam leluhurnya.
Sosok laki-laki tua itu kemudian mengajak dia mengunjungi tempat kelahirannya di kawasan pemukiman nelayan Pantai Prigi Tulungagung.
“Orangtua itu ngajak naik sajadah ke Pantai Prigi,” ujar Dadang sambil menundukkan kepalanya.
Sayangnya, Dadang enggan menceritakan apa saja yang dilakukan dirinya bersama laki-laki tua itu. “Diluk kok mas, langsung moleh maneh (Sebentar kok mas, langsung pulang lagi),” tambah Dadang.
Kini, setelah mendapat ilmu yang didapatnya secara tidak sengaja, rumah Dadang muali ramai dikunjungi pasien. Pasien yang datang diakui orangtua Dadang sebagian datang dari luar Kota Malang.
Sementara itu, untuk menjaga keamanan dan ketertiban proses pengobatan, petugas kepolisian disiagakan di lokasi.
“Kami turunkan personel untuk menjaga keamanan di rumah Dadang. Agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan,” kata Kapolsek Bantur, AKP Azwandi.
Menurut mantan Kasatreskoba Polresta Malang ini setiap hari belasan bahkan puluhan warga berdatangan untuk meminta bantuan pengobatan alternatif.
Mereka kebanyakan berasal dari warga desa di kecamatan yang ada di wilayah Malang Selatan. “Banyak warga datang meminta kesembuhan, kemarin saja sampai 70 orang,” ungkapnya.
Sumber : detiksurabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar