Selasa, 08 Desember 2009

7 Anak Perusahaan Dubai World Yang Bercokol di Indonesia !


Pasca pengumuman yang dilakukan perusahaan raksasa,Dubai World,yang akan menunda pembayaran utang sebesar US$60 miliar hingga Mei 2010, sempat memuat bursa saham Asia melemah.Dampaknya pun terasa sampai bursa saham di Indonesia.Terutama juga pada perusahaan yang melakukan kerjasama dengan anak perusahaan Dubai world ini.Ternyata dari hasil penelusuran bahwa ada 7 anak perusaahan Dubai world di Indonesia.Perusahaan apa sajakah itu?

Pertama, Dubai Ports World menginvestasikan US$175 juta untuk membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan PT Pelindo III, PT Terminal Petikemas Surabaya (PTS). DP World membeli 49% saham pada usaha patungan tersebut dari P&O pada 2006.

Kedua, Dubai DryDocks World melalui DryDocks World SE membentuk JV PT Batam Maritime Center. Perusahaan berinvestasi hingga US$500 juta untuk bekerja sama dengan Fabtech International Ltd yang juga perusahaan asal Dubai. DDW adalah anak usaha Dubai World. Proyek ini terhambat lebih dari dua tahun sejak nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) ditandatangani pada 10 Agustus 2007.

Ketiga, Emaar Properties PJSC menginvestasikan US$600 juta untuk mengembangkan kawasan wisata Lombok. Perseroan bekerja sama dengan Bali Tourism Development Corporation. Pada investasi tersebut, Emaar akan membangun hotel dan resor, serta perumahan berskala internasional seluas 1.250 hektare (ha).

Keempat, Emirates Telecom (Etisalat) membeli 1,13 miliar lembar setara dengan 16% saham PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL) pada Desember 2007. Pembelian saham tersebut menghabiskan investasi hingga US$438 juta.

Kelima, Limitless Ltd menjadi mitra strategis PT Bakrieland Development Tbk (ELTY). Investasi perusahaan mencapai US$ 1,7 miliar untuk membangun proyek Rasuna Epicentrum di Kuningan, Jakarta.

Keenam, RAK Minerals and Metals Investment memiliki dua proyek di Tanah Air. Proyek pertama menghabiskan investasi hingga US$1,5 miliar untuk membangun Pelabuhan Tanjung Api-api. Perusahaan bekerja sama dengan Pemda Provinsi Sumatera Selatan. Selain itu, RMMI membangun kawasan industri.

Proyek lainnya adalah kerja sama dengan Pemda Provinsi Kalimantan Timur pada pertambangan batu bara dan pembangunan proyek rel kereta api batu bara. RMMI menginvestasikan US$ 600 juta dan bekerja sama dengan PT Kutai Timur Investama pada proyek tersebut. Penandatanganan MoU telah dilakukan pada 5th World Islamic Economic Forum 2009 di Jakarta pada 2 Maret 2009.

Ketujuh, Star Petro Energy (ETA Star/ ETA Group) menginvestasikan US$1,7 miliar untuk membentuk perusahaan patungan dengan Pertamina dan Itochu Corp, Jepang. Perusahaan patungan akan mengembangkan kapasitas produksi pada kilang pengolahan (refinery) minyak bumi di Balikpapan.

(Sumber: inilah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar