Dhaka - Malang nian nasib gadis Bangladesh ini. Dia tewas karena kelelahan dan jatuh sakit akibat dipaksa bekerja lembur di pabrik garmen.
Fatema Akter merupakan pekerja garmen di Kota Chittagong, Bangladesh. Remaja berusia 18 tahun itu tewas saat sedang bekerja di pabrik yang memasok celana jeans murah untuk diekspor ke Eropa.
“Dipaksa bekerja 13-15 jam sehari, tujuh hari seminggu, Fatema pun jatuh sakit dan kelelahan, dengan nyeri di dada dan lengannya,” demikian laporan lembaga HAM, National Labour Committee (NCL) yang bermarkas di AS.
Tugas korban adalah membersihkan 90-100 celana jeans yang telah selesai dibuat per jam,” imbuh lembaga tersebut.
“Bukannya menyuruh dia libur karena sakit, atasannya malah menampar wajahnya sangat keras dan memerintahkan dia untuk terus bekerja,” demikian NCL seperti dilansir AFP.
Menurut NCL, hasil investigasi menunjukkan bahwa jam kerja selama 14 jam dengan sedikit istirahat merupakan hal yang lumrah di pabrik tersebut. Bekerja lembur pun merupakan kewajiban dan para pekerja kerap dipukuli atasan mereka.
Dalam laporan NCL dinyatakan, 80 persen garmen yang diproduksi pabrik tersebut untuk memasok perusahaan retail raksasa asal Jerman, Metro Group. NCL telah menyerukan Metro Group, yang menjual jeans murah ke seluruh Eropa, untuk menjamin hak-hak legal para pekerja.
Akibat kejadian mengenaskan itu, Metro Group menyudahi kontraknya dengan pemasok Bangladesh yang memakai pabrik tersebut. Metro Group menyatakan “sangat berduka” atas kematian pekerja tersebut.
Rita Uli Hutapea - detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar