Jumlah penduduk Taiwan diperkirakan merosot drastis menjelang 2017 atau satu dasawarsa lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya. Perkiraan ini mengemuka setelah tingkat kelahiran di Taiwan merosot ke angka terendah di dunia atau rata-rata mencapai kurang dari 1 kelahiran untuk tiap perempuan di negara ini.
Data statistik di Taipei menunjukkan, tahun lalu hanya 200.000 bayi yang dilahirkan di Taiwan. Menurut laporan United Daily News, berdasarkan tren penurunan yang berlangsung selama ini, jumlah penduduk Taiwan yang saat ini mencapai 23 juta jiwa akan terus merosot drastis dalam kurun 7 tahun dari saat ini.
Angka perkiraan semula yang dikeluarkan oleh Dewan Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Taiwan
menunjukkan, penurunan drastis angka kelahiran ini tidak akan berlangsung hingga tahun 2027. Pemerintah Taiwan telah memperingatkan soal peliknya masalah sosial yang timbul akibat kemerosotan angka kelahiran serta peningkatan secara drastis jumlah kaum manula.
Untuk perbaikan jumlah kelahiran di Taiwan ini dibutuhkan 2,1 kelahiran dari tiap wanita. Para pejabat pemerintah yang berkecimpung dalam dunia pendidikan menyampaikan kekhawatiran terhadap kemungkinan ditutupnya lebih dari satu universitas di Taiwan pada 2012 karena kekurangan mahasiswa.
Pemerintah Taiwan menawarkan berbagai insentif untuk mendongkrak angka kelahiran. Namun, upaya ini tidak kunjung menuai hasil di tengah terdapatnya kekhawatiran bahwa kemerosotan angka kelahiran dapat merunyamkan masalah sosial dan ekonomi.
Data statistik di Taipei menunjukkan, tahun lalu hanya 200.000 bayi yang dilahirkan di Taiwan. Menurut laporan United Daily News, berdasarkan tren penurunan yang berlangsung selama ini, jumlah penduduk Taiwan yang saat ini mencapai 23 juta jiwa akan terus merosot drastis dalam kurun 7 tahun dari saat ini.
Angka perkiraan semula yang dikeluarkan oleh Dewan Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Taiwan
menunjukkan, penurunan drastis angka kelahiran ini tidak akan berlangsung hingga tahun 2027. Pemerintah Taiwan telah memperingatkan soal peliknya masalah sosial yang timbul akibat kemerosotan angka kelahiran serta peningkatan secara drastis jumlah kaum manula.
Untuk perbaikan jumlah kelahiran di Taiwan ini dibutuhkan 2,1 kelahiran dari tiap wanita. Para pejabat pemerintah yang berkecimpung dalam dunia pendidikan menyampaikan kekhawatiran terhadap kemungkinan ditutupnya lebih dari satu universitas di Taiwan pada 2012 karena kekurangan mahasiswa.
Pemerintah Taiwan menawarkan berbagai insentif untuk mendongkrak angka kelahiran. Namun, upaya ini tidak kunjung menuai hasil di tengah terdapatnya kekhawatiran bahwa kemerosotan angka kelahiran dapat merunyamkan masalah sosial dan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar